Tujuan dari prosedur acuan beton adalah memberikan panduan inspeksi yang cukup kepada inspector sehingga bentuk (hasil) pengecoran menjadi baik.
Prosedur acuan beton berkaitan dengan lingkup aktivitas pekerjaan struktur beton sebagai tempat penuangan adukan beton. Inspector bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan standard dan spesifikasi yang diacu.
Inspector dengan disiplin ilmu yang berhubungan, yaitu :
- Inspector Sipil
PKKI : Peraturan Pekejaan Kayu Indonesia
ACI SP – 2 : ACI Manual of Concrete Inspection
ASTM D – 2103 : ASTM – Spesification for Poltethylene Film and Sheeting
5.1.1. Riview terhadap rencana metoda pemasangan dan pembongkaran acuan. Lakukan pula review terhadap design sambungan dan perkuatan acuan.
5.1.2. Periksa peralatan pembuat acuan baik untuk yang dikerjakan di lokasi maupun yang merupakan hasil pabrikasi
6.0. Pelaksanaan
6.1.1. Untuk bahan acuan dari kayu sambungan dikerjakan dengan alur dan lidah, dan di haluskan pada bagian dalam
6.1.2. Bahan acuan dari pelat (baja) sambungan-sambungan paku-keling/baut dikerjakan dengan kepala terbenam, halus, rata dan kedap air
6.1.3. Bagian dalam acuan diberi minyak, gemuk, atau pelumas agar permukaan acuan mudah dilepas bila beton telah mengeras. Pemberiannya dilakukan sebelum penempatan tulangan sehingga didapat suatu kepatian bahwa bahan-bahan tersebut tidak menempel pada permukaan tulangan yang dikhawatirkan akan mengurangi daya rekat besi dan beton.
6.1.4 Acuan untuk kolom- kolom, dinding-dinding tegak atau bagian-bagian tipis yang pada waktu pengecoran menyebabkan adukan beton akan jatuh lebih tinggi dari 1,5 meter, maka harus
6.1.5. Acuan harus terbuka pada salah satu sisi dari bawah sampai ke atas, yang kemudian akan ditutup sesuaid engan kemajuan pekerjaan sedemikian agar tinggi jatuh adukan beton pada saat pelaksanaan pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter
6.1.6. Acuan harus terdiri dari bagian yang dapat dibuka tidak lebih tinggi dari 1,5 meter dan tidak lebih lebar dari 2 meter
7.1.1. Periksa apakah terdapat celah – celah pada sudut ataupun sambungan acuan, segera tutup celah – celah tersebut sebelum pengecoran dilakukan
7.1.2. Lakukan perhitungan terhadap kekuatan acuan menahan berat dari adukan beton yang belum mengeras (lendutan yang mungkin terjadi)
7.1.3. Periksa baut- baut sambungan acuan baja apakah telah terpasang dengan baik
7.1.4. Pembongkaran acuan dilakukan secara bertahap, dimulai dari sisi acuan yang tidak menerima beban
7.1.5. Pembongkaran acuan yang mendukung harus dimulai dari lokasi yang lendutannya paling besar.
7.1.6. Acuan yang telah dibongkar harus disusun dan dipilih menurut kemampuan penggunaan berulang
0 komentar:
Posting Komentar